Kepolisian RI menyatakan siap untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi menangani kasus-kasus dugaan korupsi di daerah yang sulit dijangkau.
Kepolisian akan meningkatkan kemampuan penyidik tindak pidana korupsinya hingga ke satuan di tingkat polres.
“Yang jelas kita semua siap membantu proses penyidikan di KPK termasuk pengadaan-pengadaan yang tidak tertangani di wilayah, kita siap membantu seluruhnya,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (12/12/2013) seusai bersilaturahmi dengan pimpinan KPK.
Menurut Suhardi, peningkatan kapasitas penyidik sampai dengan tingkat polres merupakan salah satu wujud dari janji Kepala Kepolisian RI yang baru, Jenderal Sutarman, untuk membantu datasemen khusus antikorupsi.
Suhardi melanjutkan, pihaknya telah membuat sejumlah kebijakan dalam meningkatkan kapasitas penyidik korupsinya, di antaranya dengan mengalokasikan 80 persen anggaran di Polri untuk pemberantasan korupsi.
“Kita turunkan ke daerah semua sampai dengan tingkat Polres karena kita tahu korupsi itu sampai tingkat kabupaten kota,” ucapnya.
Untuk itu, menurut Suhardi, Kepolisian RI terus melakukan koordinasi dan supervisi dengan KPK terkait peningkatan kompetensi para penyidik, penuntut umum, maupun auditor Polri.
“Koordinasi supervisi oleh KPK seperti kemarin kita lakukan di Papua, di Makassar, di Yogya, itu kan dalam rangka meningkatkan kompetensi dari para penyidik, penuntut umum, termasuk auditor untuk menyamakan persepsi seluruh Indonesia yang sudah berjalan terus. Itu rangkaian semuanya,” tutur Suhardi.
